Sebenarnya film ini punya basic cerita yang sangat menarik. Bercerita tentang sepasang anak manusia berbeda latar belakang yang secara tak sengaja bertemu pada wahana paralayang dan terlibat kecelakaan kecil yang menjadikan keduanya kemudian terikat perjanjian satu sama lain.
Hwang Ki Baek, seorang dokter bedah plastik yang metroseksual banget, suatu hari diajak salah seorang pacarnya untuk menikmati pemandangan indah melalui olahraga paralayang. Ki Baek yang sama sekali tidak pernah berparalayang dibantu oleh seorang instruktur yang mengendalikan arah serta tujuan mereka. Namun karena Ki Baek begitu histeris dan meronta-ronta selagi terbang, parasut mereka pun akhirnya jatuh terjerembab di daerah perbukitan antah berantah. Ki Baek yang merasa terhutang budi bersedia membayar 1000 dollar kepada sang instruktur yang ternyata adalah seorang perempuan. Namun sang instruktur yang tidak terbiasa menerima uang gratis dalam hidupnya menawarkan pengganti balas budi itu dengan Ki Baek mengambil kursus membuat boneka kertas di galleri nya.
Park Eun Hoo, seorang pembuat boneka kertas yang menyukai olah raga paralayang, dibesarkan ayahnya dalam keluarga tradisional yang sederhana. Eun Hoo tumbuh menjadi seorang wanita anggun dengan budi pekerti yang halus. Meskipun kesannya agak ‘udik’ namun Eun Hoo ini mempunyai latar belakang pendidikan yang bagus. Eun Hoo bahkan menguasai bahasa Perancis, yang menjadi point tambahan ketertarikan Ki Baek padanya.
Awalnya Eun Hoo dan Ki Baek selalu ribut soal perjanjian 1000 dollar mereka. Ki Baek yang memang terpaksa mengikuti kursus membuat boneka kertas itu pernah menjebak Eun Hoo untuk mengajarinya membuat boneka di tempat Ki Baek biasa bersosialisasi dengan teman-temannya. Eun Hoo pun mendatangi bar langganan Ki Baek itu dengan dandanan apa adanya yang membuat Eun Hoo dicemooh oleh wanita-wanita kenalan Ki Baek. Eun Hye yang terlanjur berada di bar itu pun diajak turun dansa oleh Ki Baek yang menimbulkan keributan kecil dengan salah seorang pelanggan bar. Dan di sinilah awal kisah percintaan mereka bermula. Ki Baek membela Eun Hoo dan terkena hantaman botol bir sampai pingsan. Ki Baek yang merasa bertanggung jawab telah menjebak Eun Hoo pun dengan kepala diperban mengantarkan gadis ini pulang. Alamat mendapatkan pujian dari ayah Eun Hoo, Ki Baek malah mendapatkan pukulan sekali lagi dari ayah Eun Hoo karena Ki Baek dianggap tidak sopan terhadap anak gadisnya.
Dimabuk cinta..
Ki Baek yang ingin membalas dendam gantian mengundang Eun Hoo ke rumahnya. Di rumah mewahnya Eun Hoo disambut ibu dan kakaknya yang memang super glamour, kebarat-baratan serta memandang rendah pada Eun Hoo yang mereka anggap seorang commoner yang ingin menggerogoti uang Dr. Hwang kesayangan mereka.
Eun Hoo yang memang berbudi halus tidak menanggapi semua cemoohan dua orang anak beranak ini. Eun Hoo tetap menjaga sopan santunnya dan meskipun dipermalukan tidak menyimpan dendam dalam hatinya. Hal inilah yang membuat Ki Baek jatuh hati pada Eun Hoo. Eun Hoo sendiri, setelah kejadian di bar mulai merasakan hal yang sama. Sepasang anak muda ini kemudian memutuskan berkencan.
Adanya persengketaan soal tanah warisan antara ayah Eun Hoo dan ibu Ki Baek yang berprofesi sebagai makelar real estate dan resort, memperkeruh suasana. Sejatinya ayah Eun Hoo yang tidak simpatik kepada Ki Baek semakin berang ketika tau bahwa kekasih anaknya itu adalah anak sang makelar yang ingin merebut tanahnya. Tanah warisan itu ternyata adalah makam ibu Eun Hoo yang membuat sang ayah sangat berat untuk melepaskan apalagi menjualnya.
Ribut di kolam renang
Baik ayah atau ibu masing-masing tidak menyetujui hubungan mereka
Karena sama-sama tidak menyukai, ayah dan ibu dua orang ini bersepakat untuk membuat hubungan cinta kasih anak mereka putus. Berbagai carapun dilakukan. Sejak itu Eun Hoo dan Ki Baek hampir tidak bisa menghabiskan waktu berduaan saja. Sampai ketika mereka memutuskan berliburpun kedua orang tua ini memaksa ikut serta. Di acara liburan ini akhirnya api asmara mereka dapat diredupkan, dan keduanya bersedia mengalah demi orang tua mereka.
Ki Baek mulai berubah. Tidak lagi suka pulang malam, minum bir atau bergaul dengan sembarang perempuan tidak lagi dilakoninya. Ki Baek mulai terbiasa bangun pagi, berolah raga dan makan makanan yang sehat. Eun Hoo sendiri cukup tersiksa dengan keadaan yang memaksa mereka berpisah, namun dengan itikad baik Eun Hoo tetap menjaga hubungan dengan ibu Ki Baek yang saat itu telah menjadi pacar ayahnya (lho kok?). Eun Hoo membuatkan boneka khusus yang membuat ibu Ki Baek terharu bahkan balik menyukai EUn Hoo. Ayah Eun Hoo pun melihat ketulusan hati Ki Baek mulai bertukar pikiran.
Keduanya dapat kembali bersatu dan mengukuhkan ikatan cinta mereka. Meskipun untuk resepsi pernikahan ini baik ayah Eun Hoo maupun ibu Ki Baek masih saja tetap bertengkar selaiknya anjing dan kucing, kedua keluarga ini pun akhirnya hidup bahagia.
Well, meskipun chemistry Kim Eugene dan Ha Suk Jin tidak terasa hangat di film ini, namun kemasan keseluruhan film yang menghibur dengan acting-acting menawan pemain gaek seperti Kim Su Mi sangat segar dan menghibur. Pada mulanya saya mengira akan melihat typical acting yang sama dengan penampilannya sebagai si ibu tiga gangster bersaudara di “Marrying The Mafia 2 dan 3″, namun ternyata sama sekali karakter yang berbeda. Sebagai wanita tua yang glamour, picky dan kebarat-baratan Su Mi berhasil membawakannya seolah-olah tokoh itu adalah Su Mi sendiri. Sebaliknya, penampilan Ha Suk Jin sebagai Hwang Ki Baek di sini, menurut saya, hampir mirip dengan penampilannya di Hello Miss sebagai Hwang Chang Min. Apakah memang doi yang kurang piawai ataupun karakter Hwang-Hwang sang pria metroseksual di kedua film ini sama tipenya? Well.. saya butuh komparasi lebih jauh tentang acting Suk Jin di film atau dramanya yang ain untuk menentukan hal ini.
After all, dengan ide cerita seperti ini kayaknya film ini punya peluang bagus untuk dikembangkan lebih jauh dalam bentuk drama serial. Rangkaian cerita pertemuan Eun Hoo – Ki Baek sampai pertengkaran-pertengkaran mereka, perebutan tanah warisan dan persekutuan kedua orang tua mereka mestinya akan membungkus suatu drama serial dengan genre komedi romantis yang manis dan menghibur.
Sutradara: Kim SOng Ook
Pemain: Kim Eugene (Park Eun Hoo),
Ha Suk Jin (Hwang Ki Baek),
Kim Su Mi (lady grace, Ki Baek’s mommy).
Hwang Ki Baek, seorang dokter bedah plastik yang metroseksual banget, suatu hari diajak salah seorang pacarnya untuk menikmati pemandangan indah melalui olahraga paralayang. Ki Baek yang sama sekali tidak pernah berparalayang dibantu oleh seorang instruktur yang mengendalikan arah serta tujuan mereka. Namun karena Ki Baek begitu histeris dan meronta-ronta selagi terbang, parasut mereka pun akhirnya jatuh terjerembab di daerah perbukitan antah berantah. Ki Baek yang merasa terhutang budi bersedia membayar 1000 dollar kepada sang instruktur yang ternyata adalah seorang perempuan. Namun sang instruktur yang tidak terbiasa menerima uang gratis dalam hidupnya menawarkan pengganti balas budi itu dengan Ki Baek mengambil kursus membuat boneka kertas di galleri nya.
Park Eun Hoo, seorang pembuat boneka kertas yang menyukai olah raga paralayang, dibesarkan ayahnya dalam keluarga tradisional yang sederhana. Eun Hoo tumbuh menjadi seorang wanita anggun dengan budi pekerti yang halus. Meskipun kesannya agak ‘udik’ namun Eun Hoo ini mempunyai latar belakang pendidikan yang bagus. Eun Hoo bahkan menguasai bahasa Perancis, yang menjadi point tambahan ketertarikan Ki Baek padanya.
Awalnya Eun Hoo dan Ki Baek selalu ribut soal perjanjian 1000 dollar mereka. Ki Baek yang memang terpaksa mengikuti kursus membuat boneka kertas itu pernah menjebak Eun Hoo untuk mengajarinya membuat boneka di tempat Ki Baek biasa bersosialisasi dengan teman-temannya. Eun Hoo pun mendatangi bar langganan Ki Baek itu dengan dandanan apa adanya yang membuat Eun Hoo dicemooh oleh wanita-wanita kenalan Ki Baek. Eun Hye yang terlanjur berada di bar itu pun diajak turun dansa oleh Ki Baek yang menimbulkan keributan kecil dengan salah seorang pelanggan bar. Dan di sinilah awal kisah percintaan mereka bermula. Ki Baek membela Eun Hoo dan terkena hantaman botol bir sampai pingsan. Ki Baek yang merasa bertanggung jawab telah menjebak Eun Hoo pun dengan kepala diperban mengantarkan gadis ini pulang. Alamat mendapatkan pujian dari ayah Eun Hoo, Ki Baek malah mendapatkan pukulan sekali lagi dari ayah Eun Hoo karena Ki Baek dianggap tidak sopan terhadap anak gadisnya.
Dimabuk cinta..
Ki Baek yang ingin membalas dendam gantian mengundang Eun Hoo ke rumahnya. Di rumah mewahnya Eun Hoo disambut ibu dan kakaknya yang memang super glamour, kebarat-baratan serta memandang rendah pada Eun Hoo yang mereka anggap seorang commoner yang ingin menggerogoti uang Dr. Hwang kesayangan mereka.
Eun Hoo yang memang berbudi halus tidak menanggapi semua cemoohan dua orang anak beranak ini. Eun Hoo tetap menjaga sopan santunnya dan meskipun dipermalukan tidak menyimpan dendam dalam hatinya. Hal inilah yang membuat Ki Baek jatuh hati pada Eun Hoo. Eun Hoo sendiri, setelah kejadian di bar mulai merasakan hal yang sama. Sepasang anak muda ini kemudian memutuskan berkencan.
Adanya persengketaan soal tanah warisan antara ayah Eun Hoo dan ibu Ki Baek yang berprofesi sebagai makelar real estate dan resort, memperkeruh suasana. Sejatinya ayah Eun Hoo yang tidak simpatik kepada Ki Baek semakin berang ketika tau bahwa kekasih anaknya itu adalah anak sang makelar yang ingin merebut tanahnya. Tanah warisan itu ternyata adalah makam ibu Eun Hoo yang membuat sang ayah sangat berat untuk melepaskan apalagi menjualnya.
Ribut di kolam renang
Baik ayah atau ibu masing-masing tidak menyetujui hubungan mereka
Karena sama-sama tidak menyukai, ayah dan ibu dua orang ini bersepakat untuk membuat hubungan cinta kasih anak mereka putus. Berbagai carapun dilakukan. Sejak itu Eun Hoo dan Ki Baek hampir tidak bisa menghabiskan waktu berduaan saja. Sampai ketika mereka memutuskan berliburpun kedua orang tua ini memaksa ikut serta. Di acara liburan ini akhirnya api asmara mereka dapat diredupkan, dan keduanya bersedia mengalah demi orang tua mereka.
Ki Baek mulai berubah. Tidak lagi suka pulang malam, minum bir atau bergaul dengan sembarang perempuan tidak lagi dilakoninya. Ki Baek mulai terbiasa bangun pagi, berolah raga dan makan makanan yang sehat. Eun Hoo sendiri cukup tersiksa dengan keadaan yang memaksa mereka berpisah, namun dengan itikad baik Eun Hoo tetap menjaga hubungan dengan ibu Ki Baek yang saat itu telah menjadi pacar ayahnya (lho kok?). Eun Hoo membuatkan boneka khusus yang membuat ibu Ki Baek terharu bahkan balik menyukai EUn Hoo. Ayah Eun Hoo pun melihat ketulusan hati Ki Baek mulai bertukar pikiran.
Keduanya dapat kembali bersatu dan mengukuhkan ikatan cinta mereka. Meskipun untuk resepsi pernikahan ini baik ayah Eun Hoo maupun ibu Ki Baek masih saja tetap bertengkar selaiknya anjing dan kucing, kedua keluarga ini pun akhirnya hidup bahagia.
Well, meskipun chemistry Kim Eugene dan Ha Suk Jin tidak terasa hangat di film ini, namun kemasan keseluruhan film yang menghibur dengan acting-acting menawan pemain gaek seperti Kim Su Mi sangat segar dan menghibur. Pada mulanya saya mengira akan melihat typical acting yang sama dengan penampilannya sebagai si ibu tiga gangster bersaudara di “Marrying The Mafia 2 dan 3″, namun ternyata sama sekali karakter yang berbeda. Sebagai wanita tua yang glamour, picky dan kebarat-baratan Su Mi berhasil membawakannya seolah-olah tokoh itu adalah Su Mi sendiri. Sebaliknya, penampilan Ha Suk Jin sebagai Hwang Ki Baek di sini, menurut saya, hampir mirip dengan penampilannya di Hello Miss sebagai Hwang Chang Min. Apakah memang doi yang kurang piawai ataupun karakter Hwang-Hwang sang pria metroseksual di kedua film ini sama tipenya? Well.. saya butuh komparasi lebih jauh tentang acting Suk Jin di film atau dramanya yang ain untuk menentukan hal ini.
After all, dengan ide cerita seperti ini kayaknya film ini punya peluang bagus untuk dikembangkan lebih jauh dalam bentuk drama serial. Rangkaian cerita pertemuan Eun Hoo – Ki Baek sampai pertengkaran-pertengkaran mereka, perebutan tanah warisan dan persekutuan kedua orang tua mereka mestinya akan membungkus suatu drama serial dengan genre komedi romantis yang manis dan menghibur.
Sutradara: Kim SOng Ook
Pemain: Kim Eugene (Park Eun Hoo),
Ha Suk Jin (Hwang Ki Baek),
Kim Su Mi (lady grace, Ki Baek’s mommy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gamsahamnida udah Baca Artikel aku. Dengan senang hati aku akan terima kritik dan saran kalia :)
Gumawooo !